Mesin bata ringan / cetakan bata ringan / bata ringan clc / teknologi bata ringan / foam generator / mixer homogen / foam generator portabel / additive kimia foam / cara mencampur homogen / cetakan plastik / paket mesin bata ringan
Perkembangan kebutuhan akan bahan
bangunan akan selalu sejalan dengan pertumbuhan penduduk bahkan lebih tinggi
lagi. Ini disebabkan bahwa property bukan hanya kebutuhan orang akan tempat
tinggal yang layak tetapi juga merupakan bentuk investasi yang sangat baik.
Seiring dengan kemajuan teknologi banyak
ditemukan alternative bahan bangunan yang memudahkan pengerjaan, biaya yang
semakin murah, ramah lingkungan, memberikan efek kenyamanan yang lebih,
ketahanan umur, kecepatan dalam aplikasi dan masih banyak lagi keuntungan
lainnya. Hal ini dapat juga ditemukan pada bata ringan dengan teknologi foam
(busa) yang pada kesempatan ini kami tawarkan kepada untuk bisa memproduksinya
dengan investasi terjangkau dan dengan hasil produk yang kompetitif.mesin bata ringan untuk produksi bata RIngan CLC
Perbandingan Teknologi Bata Ringan
Bata ringan yang populer beredar dipasaran saat ini menggunakan dua teknologi pembuatan.
· AAC, AutoClave Aerated Concrete
· CLC, Cellular Lightweight Concrete
AAC, AutoClave Aerated Concrete
Menggunakan teknology alumunium
pasta dan direaksikan dengan kapur dan silika (pasir). Pengerasan dilakukan
dengan memasukkan kedalam chamber bertekanan dengan suhu tinggi atau disebut
Autoclave. Inilah yang membuat teknologi ini menjadi sangat mahal dan tidak
fisible dibuat untuk sekala mengengah dan kecil.
CLC, Celular Lightweight Concrete
CLC, Celular Lightweight Concrete
Teknologi ini menggunakan busa
(microbuble) yang dihasilkan dengan alat FOAM GENERATOR mesin bata ringan menggunakan bahan kimia
yang disebut FOAM AGENT yang campurkan kedalam adonan semen-pasir selama proses
pengadukan dengan MIXER mesin bata ringan. Pengeringan dilakukan hanya dengan diangin-anginkan
selama 10 jam untuk bisa dikeluarkan dari CETAKAN ke tempat pengerasan (Curring
Area). Bata ringan CLC ini dapat digunakan dalam konstruksi setelah berumur 14
hari, akan lebih baik jika setelah berumur 28 hari.
Teknologi CLC ini cukup sederhana sehingga investasi sangat jauh lebih
murah dibandingkan dengan teknologi AAC.
Bata ringan pada dasarnya adalah beton mortar yang dibuat ber-rongga dengan
bantuan foam. Jadi sesungguhnya prilaku bata ringan tidak ubahnya seperti beton
biasa.
Untuk mendapatkan mutu beton / mortar yang baik, harus sangat diperhatikan :
1. Kwalitas pasir
Pasir yang digunaka harus memiliki kandungan lumpur sedikit (-5%) dan banyak mengandung silika (+50%)
2. Jumlah Semen
Sudah sama-sama kita ketahui bahwa semakin banyak semen menjadikan bata yang dibuat akan semakin kuat, namun semen memiliki kontribusi modal yang sangat besar, sehingga faktor ekonomi menjadikan pengusaha bata ringan meminimkan penggunaan semen sebisa mungkin.
2. Air Jumlah air
Air yang digunakan yang pada campuran (air semen + air foam) berbanding semen yang digunakan, atau sering disebut water cement ratio w/c. Max 55%
3. Proses Curing
Proses ini tidak sekedar mengeringkan beton, tapi lebih kepada merawat beton hingga mengeras. Proses ini sering diabaikan oleh kebanyakan orang. Beton membutuhkan waktu selama 28 hari hingga perkerasan yang dilakukan menjadi sempurna (maximal). Selama masa curring sekita 10 hari pertama semen sangat membutuhkan air sebagai bahan untuk bereaksi hingga menjadi keras. Sehingga pada masa 10 hari ini diusahakan beton tidak kehabisan air dengan cara tidak dijemur dan selalu disiram jika sudah kelihatan kering.
Untuk mendapatkan mutu beton / mortar yang baik, harus sangat diperhatikan :
1. Kwalitas pasir
Pasir yang digunaka harus memiliki kandungan lumpur sedikit (-5%) dan banyak mengandung silika (+50%)
2. Jumlah Semen
Sudah sama-sama kita ketahui bahwa semakin banyak semen menjadikan bata yang dibuat akan semakin kuat, namun semen memiliki kontribusi modal yang sangat besar, sehingga faktor ekonomi menjadikan pengusaha bata ringan meminimkan penggunaan semen sebisa mungkin.
2. Air Jumlah air
Air yang digunakan yang pada campuran (air semen + air foam) berbanding semen yang digunakan, atau sering disebut water cement ratio w/c. Max 55%
3. Proses Curing
Proses ini tidak sekedar mengeringkan beton, tapi lebih kepada merawat beton hingga mengeras. Proses ini sering diabaikan oleh kebanyakan orang. Beton membutuhkan waktu selama 28 hari hingga perkerasan yang dilakukan menjadi sempurna (maximal). Selama masa curring sekita 10 hari pertama semen sangat membutuhkan air sebagai bahan untuk bereaksi hingga menjadi keras. Sehingga pada masa 10 hari ini diusahakan beton tidak kehabisan air dengan cara tidak dijemur dan selalu disiram jika sudah kelihatan kering.
